30 Maret 2010

Pelayanan vs Kualitas

Diposting oleh Rini Andarstuti di 10:08:00 PM 2 komentar

Well, kita mulai tulisan ini dengan Bismillah..semoga ada manfaatnya bagi anda ya.. :)
Misal, jika ada dua pilihan yang harus dipilih hanya satu saja ketika berbelanja di dua buah toko sepatu, yang manakah yang akan anda pilih: pelayanan yang baik atau variasi barang yang banyak? Dengan asumsi harga di kedua toko sama.

Mungkin sebagian besar pembeli akan menjawab, variasi barang yang banyak. Tapi tidak bagi saya. Mari perhatikan: apakah anda akan nyaman ketika berbelanja di sebuah toko sepatu besar dengan variasi sepatu yang banyak dan bagus, namun pelayanan mereka kurang menyenangkan? Kita memilih sepatu diikuti kemana saja, seperti mengawasi pencuri. Bertanya, hanya dijawab seperlunya. Berbicara, mereka hanya tersenyum sedikit. Seolah kitalah yang butuh mereka, mereka tidak terlalu butuh kita. Tanpa bicara, saya pasti langsung meninggalkan toko seperti ini.


Saya tidak terlalu peduli dengan banyaknya variasi atau tidak, modelnya bagus atau tidak, harganya murah atau tidak ketika satu hal kunci tidak mereka pegang: pelayanan. Pembeli tentu akan jauh merasa nyaman ketika dihadapkan oleh suasana toko yang ramah, walaupun tidak terlalu banyak pilihan, tapi pelayanan seperti teman sendiri, hangat.

Menurut saya, inilah yang terpenting. Bagaimana membuat pelanggan nyaman dengan kita. Ketika sudah nyaman, mereka akan sulit berpindah ke toko lain, itu intinya. Walaupun mungkin di toko kita harga tidak semurah di toko sebelah, tidak sebagus di toko sebelah, dan lain-lain yang bersifat kualitas. Lagipula itu bukan masalah mendasar. Harga tinggi, bisa diturunkan. Variasi sedikit, bisa ditambah. Model norak, bisa diperbaharui. Namun pelayanan buruk? Mudahkah diubah?
Kalaupun bisa diubah, citra yang sudah disandang tetap saja: toko itu melayani kita dengan buruk!

Karena saya pernah mengalami hal ini. Persis, namun kasusnya tentu bukan toko sepatu. Saya tau, toko langganan saya ini hanya salah satu dari sekian banyak toko sejenis di kompleks itu. Bahkan saudara saya sendiri mengajak untuk jangan lagi berbelanja di sana karena barangnya cuma sedikit. Tapi bagi saya, merekalah yang memiliki pelayanan terbaik dibandingkan toko lain yang pernah saya datangi. Jadi ketika pilihan hanya sedikit, katakan saja pada pemiliknya: "Bu, coba besok jual model seperti X ya, saya suka." Ya sudah, tidak ada masalah, karena besok akan bertambah lagi variasi modelnya.

Membangun hubungan baik, itulah yang saya suka dari bisnis. Bukan tentang berapa keuntungan yang anda dapatkan. Itu memang hal penting, tapi bukan yang terpenting. Keuntungan hanya alat, bukan tujuan. Masing-masing tentu punya tujuan sendiri-sendiri mengapa mereka memilih dunia bisnis. Terpenting bagi saya adalah, bagaimana kita kelak dengan bisnis itu? Will be better or not? :)

22 Maret 2010

Ternyata Besi Tidak Berasal dari Bumi!

Diposting oleh Rini Andarstuti di 11:46:00 PM 0 komentar
Ada berita menarik yang saya baca ketika mendapat sms dari seorang kolega. Karena penasaran, saya meneruskan informasi tersebut dan saya dapatkan berita ini. Mungkin teman-teman sudah banyak yang tau, tapi...berbagi informasi itu penting, semoga ada manfaatnya, insyaAllah :)

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)



Kata "anzalnaa" pada QS 57:25 tersebut yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan." Tidak hanya besi, bahkan beberapa logam mulia yang ada di bumi merupakan kiriman dari langit.

Wallahu'alam....
 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez