06 Desember 2011

Surat untuk Pekan Kesebelas

Diposting oleh Rini Andarstuti di 9:19:00 AM 0 komentar
Dear my baby...barakallahu fiykum wa jazakumulloh khoir..

Apa kabarmu di dalam rahim? Apa engkau sehat seperti biasanya? Atau mulai kurang enak badan?? Apa nyaman atau tidak? Apa bahagia atu tidak?
Di luar semua hiruk-pikuk dunia, ibu berharap Allah menjagamu dalam segala hujan dan panas kehidupan...sejak kamu di dalam rahim.

Sudah masuk minggu kesebelas, anakku.
Seperti apa pertumbuhanmu sekarang?
Apa sudah mulai terbentuk mata?
Apa sudah mulai terbentuk tangan dan kaki yang sempurna?
Sebesar apa saat ini, anakku?

Ibu sudah melihat fotomo ketika umur 9 pekan.
Ganteng... :)
Ada kepala, tangan dan kaki yang mungil, bergerak-gerak lincah dalam rahim. Baru 4cm saja, sekitar itu.
Teruslah bersemangat anakku...

Tersenyumlah...supaya ibu juga selalu tersenyum.
Meskipun di awal minggu hingga menginjak minggu keenam kau sama sekali bukan anak yang rewel...namun sekarang sepertinya mulai minta diperhatikan lebih, ibu menghargai itu.
Mulai tidak suka duduk berlama-lama.
Tidak suka naik mobil.
Tidak suka makan banyak-banyak.
Tidak suka aroma wangi yang menyengat.
Tidak suka bau yang mengganggu.
Tidak suka ibu berlama-lama di depan komputer.
Semakin tidak suka dengan segala sesuatu yang berpura-pura.
Semua diprotes dalam tindakan nyata: membuat ibu semakin sensitif.
Tapi percayalah, tidak ada keluhan di sana untukmu... :)

Hingga akhirnya semua itu berlanjut di ranjang rumah-sakit. Kita sudah menginap berhari-hari di sana ya anakku, tidak menyenangkan sama sekali.
Orang-orang dengan sok taunya bilang bahwa kaulah penyebab semua itu, ibu kesal sekali.
Seolah-olah kita masuk dan menginap di IGD waktu itu karena ulahmu yang minta dibawa kesana.
Bukan! Padahal bukan itu.....dan kita benar-benar tau, bukan karena itu anakku.

Maaf karena membuatmu harus ikut menelan berbagai macam obat pahit dan keras yang tidak mengenakkan. Ibu berharap semua itu tidak mengganggu pertumbuhanmu.
Maaf karena membuatmu tidak nyaman dengan makanan yang ibu makan yang sama sekali tidak bergizi karena hanya sepiring bubur tanpa lauk. Ibu berharap itu membuatmu mengerti kelak bahwa hidup tidak selalu seperti yang kita inginkan.

Sudah satu minggu sejak kita keluar dari rumah sakit itu,
dengan puluhan suntikan yang menyakitkan dan perih. Kau tidak merasakannya juga kan? Semoga.

Semua akan berlalu, akan segera berlalu. InsyaAllah.
Karena rumah sakit tidak hanya membuat kita terkapar dan menikmati anugerah sakit, tapi juga sudah cukup membulatkan tekad kita untuk sebuah cita-cita yang bagi orang terdengar aneh, tapi tidak bagi kita anakku.
Rumah sakit cukup memberi kita waktu untuk merenung akan makna "dunia dan para penghuninya".
Cukup juga untuk memberi kita tamparan hangat tentang kepedulian yang sebenarnya.

Jadi, berbahagialah anakku...mari hidup merdeka! :)
Bismillah...

Mari berterima kasih pada yang terkasih ayah.
Yang selalu menjaga kita kapan saja dan dimana saja.
Yang setia merawat meski jarak menjadi penghalang.
Yang memperhatikan dengan tulus.
Yang sudah menjadi imam kita sepenuhnya.
Yang hatinya selembut kapas... :)
"Terima kasih ayah....you are my everything!"
 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez