01 September 2015

Pembeli adalah Raja???

Diposting oleh Rini Andarstuti di 3:14:00 PM
Bismillaah...semakin marak saja proses jual-beli online sekarang ini. Aktif. Bergerak dan terus berinovasi. Saya senang melihat perkembangan teman-teman di sekitar yang sudah mulai membuka toko online mereka masing-masing. Benar-benar terbukti: di mana ada kemauan...di sana Allah memberi jalan.

Tidak harus menunggu mampu menyewa ruko baru berani membuka usaha. Tidak harus bermodal besar sampai pinjam sana-sini untuk bisa berkarya. Asal mau, maka kemungkinan untuk bisa akan terbuka lebih lebar.

Tentu saja, semua orang ingin melihat lebih banyak sanak saudaranya yang bisa mandiri. Berhasil. Berdaya saing. Senang melihat orang senang, susah melihat orang susah...bukan malah sebaliknya... Insyaa Allah..

Namun memang tidak semua orang ditakdirkan mahir berniaga. Ada yg memang hanya ahli bekerja sebagai pegawai. Ada yang memang pandai sebagai pengajar. Disuruh berjualan, pasti tidak akan bisa. Sebagaimana menyuruh koki menjahit baju...semua ada keahliannya masing-masing.

Lalu yang berniaga, selalu ingin memberi pelayanan terbaik kepada konsumennya. Kualitas terbaik. Harga masuk akal dan masuk kantong. Maka tidak jarang terdengar motto: pembeli adalah raja.
Benarkah begitu? Benar akan memperlakukan pembeli selayaknya raja? Karena apa? "Ya karena mereka belanja pada kita".
Hmmm...begitu...lalu kalau tidak belanja maka bukan siapa-siapa?

Maaf, saya agak tidak sejalan.

Pembeli adalah raja. Penjual adalah raja. Karyawan adalah raja. Pak kurir adalah raja. Semua kita adalah raja-raja yang mestinya diperlakukan sama. Kalau bermotto seperti itu, maka bisa disebut: yang berduit adalah raja, lainnya bukan.
Lalu kita hanya akan berlaku baik pada yang berduit saja. Yang tidak berduit, nanti dulu ya...anda bukan siapa-siapa. Lalu menjadi pembenaran bagi kita untuk ngomel-ngomel tanpa arah pada kurir hanya karena paketan belanjaan kita yang mereka bawa rusak. Lalu membuat kita harus diprioritaskan oleh penjual karena kita sudah memberi mereka uang. Lalu membolehkan kita marah-marah pada karyawan karena mereka tertukar kirim paket. Lalu apa esensi raja sebenarnya bagi kita? Uang. Lalu apa bedanya kita dengan para materialis pinggiran? Tidak ada.

Berlakubaiklah...tanpa memandang itu siapa. Karena uang bukanlah faktor penentu utama. Saling menghargai sewajarnya. Penjual menghormati pembeli sewajarnya. Pembeli pun seperti itu...karena simbiosisnya mutualisme. Dua arah. Bahkan keberhasilan proses jual beli online tidak hanya melibatkan dua pihak saja kan? Harus ada suplier yang amanah, karyawan yang rajin, kurir yang jujur, dan pembeli yang berbudi. Dan keseluruhnya itu juga adalah raja...perlakukan mereka dengan sama baiknya, meski tidak secara langsung memberi anda uang. Karena rejeki dari Allah adalah tentang ketentraman hati. Jika banyak uang namun hobi mencaci-maki dan dengki...kira-kira bisa kita sebut dapat rejeki gak ya? Dapat uang sih sudah pasti.

Wallahu'alam.

0 komentar:

 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez