Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah
Meskipun nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangatmu tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Titip rindu untuk ayah...
Walaupun baru saja bertemu ketika bapak datang ke Surabaya, tapi tetap, ada rindu. Sosok yang membayangkannya saja sudah membuat ingin jadi anak paling baik sedunia. Dengan berbicara dengannya via telpon saja sudah membuat aku lupa, beban apa ya hari ini? Karena selalu ada tawa...
Titip rindu untuk ayah...
Semoga tidak pernah menyesal punya anak seperti aku: yang nakal, yang keras kepala, yang cerewet, yang susah ditebak, yang selalu marah kalau ada asap rokok lewat, yang........
Seluruhnya : titip rindu buat ayah...
23 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar