Ini bukan hasil riset profesor manapun, ini cuma hasil analisa saya yang apa adanya. Hehehe...Mari simak penjelasan saya yang juga apa adanya.
Anda pernah kecewa? Percaya gak kalo kekecewaan bisa dikelola dengan kebiasaan anda berbisnis? Fiiuuuh...hal yang sedikit bersaudara sie dengan kegembiraan dan kekecewaan, karena berkaitan langsung dengan untung-rugi. Hanya ada dua pilihan ketika anda berbisnis, untung atau rugi. Kecenderungan untuk impas kecil sekali. Itu terjadi dalam keadaan mendesak yang membuat anda memutuskan untuk impas. Artinya...impas itu terjadi karena pilihan anda. Sementara untung-rugi? Itu berkaitan dengan takdir dan sedikit kecerdasan anda :)
Tidak selamanya para pebisnis itu selalu untung. Anda salah besar jika beranggapan bahwa seorang pengusaha kaya itu berkat keberuntungannya yang selalu ada ketika berjualan. Mereka adalah orang-orang gigih yang selalu bangkit walau rugi sekalipun. Mereka bukannya orang yang tidak pernah kecewa dengan kerugiannya. Tapi mereka adalah orang yang tau bagaimana cara segera mengatasi kekecewaan itu dan segera berpikir untuk mendapat keuntungan yang tertunda. Mengejarnya, bukan menunggu keuntungan itu datang dengan sendirinya.
Mau tidak mau, orang yang suka berbisnis, pasti akan sering pula bertemu dengan kekecewaan. Sebenarnya kemungkinan untung-rugi itu 50-50, hanya saja para pengusaha begitu pintar mengubahnya menjadi 70-30 atau lebih!
Saya pecinta bisnis. Hehehee...entah kenapa semuanya terlihat sebagai peluang! Di mana saja, itu adalah peluang. Selama saya merasa bukan barang yang haram dan melalui transaksi yang gak jelas...ya jalani saja.
Saya berbisnis sejak SD, percayalah! Hahahahaa...banyak hal aneh yang terjadi. Semuanya menyenangkan. Tidak hanya tentang menghitung keuntungan, tapi lebih dari itu...entahlah...yang jelas menyenangkan! :D
Selama kurun waktu itu pula, kekecewaan datang silih berganti. Orang-orang taunya saya selalu untung, tapi mana ada yang tau bahwa beberapa dari bisnis itu juga pernah rugi. Tapi saya tidak pernah jera, tidak pernah bosan. Seolah panggilan jiwa, itulah bisnis. Hehehee... :z
Lalu apa hubungannya dengan mengelola kekecewaan?
Ada. Ketika rugi, anda pasti kecewa. Tapi dengan segera pintar sekali menyiasatinya sehingga tidak larut dalam kekecewaan itu dan mulai lagi dari awal, atau melanjutkan sisa kejayaan. Itu ada seninya. Dan anda akan semakin mengasah kekebalan hati dengan berbisnis. Bagaimana tidak? Menghadapi pembeli saja sudah merupakan ujian mental. Belum lagi komplain terhadap barang yang anda tawarkan. Ditambah menghadapi pembeli yang kadang cerewetnya na'uzubillah. Apalagi bertemu dengan kerugian? Itu luar biasa. jika anda sanggup menjalaninya. Karena untuk bangkit setelah jatuh itulah yang tersulit. Ada kejadian orang di sekitar saya yang pernah rugi dalam bisnisnya, lalu sejak saat itu dia memutuskan tidak mau lagi masuk dalam dunia itu! Tidak akan.
Artinya, belum pandai mengelola kekecewaan :p Mudah trauma dan menyerah.
Cobalah....Masuklah ke dunia bisnis. Siapkan mental anda. Karena semua akan berubah begitu saja. Nikmati setiap alurnya. Dan tanpa anda sadari, suatu saat anda akan menjadi lebih kuat dari sekarang. Kuat menghadapi kekecewaan. Tidak hanya kekecewaan dalam dunia bisnis, tapi segalanya. Segala jenis kekecewaan itu akan berlalu dengan mudah. Percayalah.... :)
Maka dari itu saya menulis ini: bahwa saya bersyukur bisa menyukai bisnis.
05 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar