31 Mei 2009

Kepentingan Tak Pernah Usai : Asap Rokok

Diposting oleh Rini Andarstuti di 5:37:00 AM

Tulisan ini diambil dari buku yang beberapa waktu lalu saya beli di Pameran Buku, judulnya : Rehat Dulu lah....
Sambil rehat, sambil baca buku, sambil tau lingkungan sekitar :)

Kota ini tidak begitu besar, sepi dan lengang, ia berada kurang lebih di tengah-tengah daratan Amerika, Kota Charlotte, di Negara Bagian Carolina. Di kota ini sering diadakan acara tahunnan konferensi dan pameran tembakau internasional di convention centre di Kota Charlotte ini. Pada pameran seperti ini, semua insan dunia rokok-merokok hadir di tempat ini. Banyak yang membuka stan dengan ukuran besar, banyak juga pengunjung dari para tobacco man, mulai dari produsen rokok ternama, pembuat mesin rokok, pembuat kertas rokok, filter rokok, packing, biro iklan, jurnal majalah rokok, dan para agen tembakau dari berbagai kebun tembakau.

Rokok dan dunia asap mengebul menjadi diskusi mereka siang malam, berbagai seminar di gedung sebelah juga dilakukan untuk mengantisipasi gerakan antirokok. Satu yang mengganjal adalah adanya larangan merokok di convention centre berdasarkan peraturan yang ada.

Para jawara industri rokok ini merasa amat tersinggung jikalau mereka tidak boleh merokok dalam sebuah pameran tobacco international. Perlu izin khusus dari cityhall-balaiwalikota untuk mereka bisa mendapatkan dispensasi khusus itu.

Setiap tahun pergulatan itu sama, ada kepentingan yang harus diperjuangkan. Ada kepentingan yang tak pernah berakhir: Asap Rokok.

Inilah produk yang selalu mengundang kontroversi kalau dihisap, tentu saja karena asapnya. Ada mega juta dollar di belakang kepentingan asap ini. Bayangkan inilah produk yang tidak susah menjualnya kalau kita sudah menjadi pelanggannya. Meskipun pembeli sudah diberi tahu meroko dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan, peringatan ini dianggap angin lalu. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada produk makanan atau kosmetik jika diberi label seperti itu. Tentu runyam. Di belakang asap rokok ini ada nikotin yang adiktif dan tar yang bisa menyebabkan kanker. Juga mengandung bahan kimia seperti aseton , ini sama dengan bahan pencaair cat kuku, ada juga methanol, ini sejenis bahan untuk spiritus yang mudah terbakar. Ada juga naftalen, ini biasa dipakai dalam kapur barus. Ada lagi arsen, ini sering dipakai untuk racun tikus, dan yang paling gawat...ada HCN, ini racun asam sianida yang bisa bikin koit. Serta ada pulonimum, nah...kalau ini bahan radio aktif
.
Sebagai ilustrasi jumlah uang yang ada di belakang asap rokok ini, saya melihat kembali laporan keuangan salah satu industri nasional rokok kita, HM Sampoerna. Nilai penjualan pada tahun 2005 sekitar 24,6 triliun dengan aset sekitar 11,9 triliun.

Mau tau keuntungannya? Laba kotor 7,2 triliun dan laba operasi sekitar Rp 11 miliar perhari. Atau 456 juta perjam. Hohohoho...Ini baru satu pabrik di negara berkembang nun jauh dari Morth Carolina, apalagi raksasa multinasinal rokok-rokok koboi itu. Hitung sendiri saja deh...

So. besok-besok kalo pada bangun pagi, pengen ngopi dan menyalakan rokok, ada dua hal yang terjadi : ada penimbunan kimia melalui setiap tarikan kepulan asap, dan satu lagi, ada yang baru saja untung berjuta-juta tiap detik....

0 komentar:

 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez