Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dunia Islam. Tampilkan semua postingan

22 Maret 2010

Ternyata Besi Tidak Berasal dari Bumi!

Diposting oleh Rini Andarstuti di 11:46:00 PM 0 komentar
Ada berita menarik yang saya baca ketika mendapat sms dari seorang kolega. Karena penasaran, saya meneruskan informasi tersebut dan saya dapatkan berita ini. Mungkin teman-teman sudah banyak yang tau, tapi...berbagi informasi itu penting, semoga ada manfaatnya, insyaAllah :)

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)



Kata "anzalnaa" pada QS 57:25 tersebut yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan." Tidak hanya besi, bahkan beberapa logam mulia yang ada di bumi merupakan kiriman dari langit.

Wallahu'alam....

18 Januari 2010

Aneka Fatwa (Saran) Baru Bagi Perempuan

Diposting oleh Rini Andarstuti di 8:34:00 PM 4 komentar

Saya awali tulisan ini dengan Bismillah....semoga tidak ada niatan lain selain mengharap petunjuk dari-Nya.

Oke, saya agak tergelitik dengan fatwa (saran) baru yang tanggal 14 kemarin dikeluarkan oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur tentang:
1. haram untuk pekerjaan ojek untuk seorang wanita,
2. naik ojek juga diharamkan bagi wanita untuk bepergian ke tempat ziarah, pasar dan majelis ta'lim,
3. haram pada kaitan penampilan, khususnya rambut. Rebonding bagi wanita single dinyatakan haram, karena dianggap dapat mengundang terjadinya maksiat. Gaya rambut rasta, punk dan pengecatan dengan menggunakan warna merah dan kuning juga dinyatakan haram,
4. peran sebagai orang Nasrani untuk aktris Muslimah dan,
5. pembuatan foto pre wedding diharamkan juga untuk 2 hal, yaitu bagi pasangan mempelai dan fotografer yang melakukannya. Untuk mempelai diharamkan apabila dalam pembuatan foto dilakukan dengan dibarengi adanya ikhtilat (percampuran laki-laki dan perempuan), khalwat (berduaan) dan kasyful aurat (membuka aurat). Sementara pekerjaan fotografer pre wedding juga diharamkan karena dianggap menunjukkan sikap rela dengan kemaksiatan.

Rumusan ini hanya bersifat saran, bagi yang mempercayai sebisa mungkin dianjurkan menjalankannya, bagi yang tidak sebisa mungkin bisa memahaminya dan berusaha menjalankannya. Begitulah keterangan yang saya baca.

Saya setuju, untuk beberapa kasus dengan beberapa alasan. Namun ada yang terkesan aneh dan saya kurang setuju mengapa dikeluarkan saran seperti ini. Bukan karena saya tidak suka, bukan...tapi karena saran tersebut terkesan rancu dan mengambang.
Saya uraikan sedikit:
1. Untuk kasus ojek wanita, saya dan teman-teman saya sering berpikir, alangkah enaknya jika ada ojek wanita. Banyak manfaatnya bagi kami kaum hawa, terlebih sebagai anak kos (jika tidak punya motor sendiri). Dibanding angkutan umum lain (angkot, taksi, bis) ojek wanita bisa mengantar sampai tempat tujuan dengan biaya yang murah, lebih praktis pula. Saya bahkan berkhayal, jika saya punya uang banyak, akan saya bangun pangkalan ojek khusus wanita (niru taksi wanita di Iran niyh ceritanya) dengan pegawainya wanita semua. Tentu saja penumpangnya hanya wanita dan anak-anak. Jam kerjanya pun dibatasi, sejak pagi jam 5-an sampe sore jam 5-an juga, terserah mau mulai dari jam berapa.
Mereka yang menyatakan haram ojek wanita mungkin tidak pernah tau, betapa susahnya kami, perempuan-perempuan yang tinggal di kampung orang, ingin beraktivitas kemana-mana namun tidak ada kendaraan pribadi, tidak ada teman perempuan yang selalu bisa menemani kemana saja, tidak ada saudara yang stand by mengantar-jemput kami setiap waktu. Mereka mungkin tidak tahu kesulitan ini, karena mereka laki-laki.

2. Banyak tokoh-tokoh Islam yang dimintai pendapatnya tentang saran no.3 (kasus rebonding dan pewarnaan rambut), umumnya mereka tidak mau berkomentar. Namun pada intinya saya setuju pada yang berkomentar: "Mengapa mengurus masalah rebonding? Bukankah sudah jelas, memperlihatkan rambut itu haram." Kalo masalah utamanya (rambut) saja sudah disuruh tutup, lalu mengapa ada saran seperti ini? Seolah-olah bermakna: "...boleh memperlihatkan rambut, tapi tidak boleh direbonding". Dilarang rebonding karena bisa mengundang maksiat. Memangya kalo gak direbonding itu gak bisa mengundang maksiat? Intinya ya DITUTUP. Entah nanti itu direbonding atau dikeritingkan atau diwarnai merah juga sepertinya tidak akan mengundang maksiat, jika DITUTUP. Karena memang, masalah rebonding dan mewarnai rambut ini masih menjadi masalah khilafiyah...

3.Dan sedang marak ya...foto pre-wedding untuk ngisi kartu undangan-undangan. Tapi alhamdulillah kemarinan sepupu saya menikah, beliau tidak berjilbab, namun ketika ditawari untuk foto pre-wedding dulu, beliau menolak: "Untuk apa foto-foto kayak gitu? Dia belum jadi suami saya kok. Nanti saja selesai akad baru foto weddingnya ya." Tuuh..yang gak jilbaban aja sadar bahwa itu belum menjadi suaminya jadi tidak seharusnya foto mesra seperti itu, lalu bagaimana dengan kita?

Biasanya, masyarakat memang belum tau hal-hal tertentu kecuali jika dikeluarkan fatwa tentang itu. Jadi, mungkin ada baiknya fatwa-fatwa dijadikan sarana pembelajaran umat... :)

Wallahu'alam...

15 Desember 2009

Muharram Tiba: Ada Apa Dengannya?

Diposting oleh Rini Andarstuti di 6:31:00 PM 0 komentar

Sekarang tanggal 28 Dzulhijjah. Sebentar lagi Muharram…
Bulan yang juga bernama bulan Suro ini (nama versi masyarakat Indonesia) konon adalah bulan yang sebaiknya tidak melakukan hajatan di dalamnya, kenapa? Karena nanti apes, sial…gitu.
Tapi coba kita berbagi , ada apa dengan bulan ini?

Tahun ini, tanggal 1 Muharram atau 1 Suro itu kebetulan bertepatan dengan malam Jumat Kliwon menjelang tanggal 18 Desember. Yup! Komplitlah ketakutan orang-orang yang masih percaya mitos bahwa itu merupakan hari keramat. Entah ada apa…katanya:
1. Ratu Laut Selatan sedang hajatan, jadi manusia g boleh hajatan.
2. Bulan ini adalah bulan sial sehingga tidak boleh bepergian.
3. Identik dengan horor.

Sejarahnya, pada tanggal tersebut 10 Muharram terjadi peristiwa pembunuhan Husein (anak Ali bin Abi Thalib) oleh Yazid I (anak Muawiyah). Bagi kaum Syiah (pengikut Ali), bulan Muharram ini, atau tepatnya tanggal 10 Muharram tersebut merupakan hari penuh duka cita. Jadi pada tanggal ini mereka melakukan ritual 'duka cita' tersebut dengan perayaan meyiksa diri sendiri. Bisa jadi, pemikiran kaum Syiah yang seperti ini yang sedikit demi sedikit masuk dalam pemikiran masyarakat Indonesia sehingga menganggap bahwa bulan ini merupakan bulan penuh duka cita dan kesialan, dan kesialan tersebut harus dibuang dengan cara 'menyiksa' diri mereka sendiri melalui berbagai ritual khas daerah seperti: ruwatan, ngurban kepala kerbau untuk dibuang ke laut, memandikan benda keramat, dll… (saya g tau seluruhnya).

Mari kita kaji sedikit, sebuah hadits Abu Qatadah Radiyyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi Sallam bersabda : "Aku berdo’a pada Allah bahwa puasa pada hari Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu." Riwayat Imam Muslim, Al-Jami'-Us-Sahih II/2602.

Hari Asyura ialah hari kesepuluh di bulan Muharam, dimana pada hari ini telah terjadi peristiwa yang sangat besar yakni ditenggelamkannya Fir'aun beserta kaumnya dan ditolongnya Nabi Musa 'alaihissalam beserta kaumnya. Maka hari itu adalah hari dimenangkannya Al Haq dan dihancurkannya kebathilan, pada hari itu pula Nabi Musa 'alaihissalam berpuasa sebagai tanda syukur kepada Allah.

Jadi, amalan yang utama di bulan ini antara lain:
1. Disunnahkan memperbanyak puasa di bulan ini terutama pada tanggal 10 Muharram. Namun, untuk membedakan kita dengan umat Yahudi yang juga berpuasa pada tanggal ini, maka Rasulullah saw. menyarankan kita berpuasa pada tanggal 9+10 atau 10+11, ngerti kan maksudnya? (HR. Muslim)
2. Tidak berbuat zalim, baik besar ataupun kecil. (QS.At-Taubah 36)

Tuh kan, Rasulullah aja menyebutkan keutamaan bulan ini, lalu mengapa kita berusaha meyelisihi beliau? Sudahlah…cukuplah "sami'na wa ato'na" kita persembahkan untuk Allah dan Rasulnya saja, maka segala kebaikan yang lain…ketaatan yang lain insyaAllah akan ngikut dengan niatan seperti itu. Okay? Wallahu'alam…saya juga awam. Menulis, untuk mengingat dan diingatkan di kemudian hari…

Diambil dari berbagai sumber dengan editan seperlunya.
Semoga bermanfaat ^^
 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez