18 November 2014

Jangan Sia-siain Istri (dan Suami)

Diposting oleh Rini Andarstuti di 6:14:00 AM
Pernah dengar atau baca potongan kalimat seperti ini?
"....jangan sia-siain istri....siapa tau rejekinya di istri...kalo istri kecewa...rejeki bisa ancur-ancuran...blablabla...."

Kalimat ini harusnya populer di kalangan para suami, bukannya para istri yang malah rajin pajang status. Hehe...Entah kenapa saya merasa kalimat indah tersebut lambat laun berubah makna menjadi sebuah ancaman terselubung dari para istri kepada para suami agar (kasarnya) "jangan macem-macem sama saya ya.." Malah jadi horor. Padahal itu awalnya adalah kalimat yang menunjukkan petuah penghormatan suami kepada istri yang bersifat harus, lelaki beriman wajib memuliakan istrinya. Sejauh mana kebaikan akhlaknya adalah dilihat dari cara dia memperlakukan istrinya, wallahu'alam.

Tapi yang menjadi miris adalah ketika kalimat itu seringkali malah membuat lupa bahwa Allah menurunkan rejeki bukan hanya kepada istri. Kepada suami. Kepada anak. Semua Allah beri dan jamin. Lalu kenapa tidak hormat kepada suami? Kenapa lalai kepada anak?

Iya saya mungkin sok tau dan tiba-tiba berubah menjadi pengamat ekonomi tidak jeli...tapi berbicara tentang ekonomi Allah memang tidak ada habisnya. Janganlah melulu menganggap perekonomian keluarga adalah dimotori oleh istri yang tidak pernah disakiti hatinya. Tidak ada salahnya. Tapi juga bukan menjadi pembenaran bahwa kita (para istri) adalah segala-galanya di rumah. Kita adalah ratu yang tidak boleh dibuat marah. Kita adalah permaisuri yang jika ingin sesuatu maka harus terpenuhi. Kalau tidak, kita akan kecewa dan rejeki bisa hancur-hancuran. Seindah itukah impian anda?

Mari berpikir sedikit rasional. Tinggalkan sejenak grup-grup sosialita kita yang barangkali menuntut kita untuk selalu tampil nomer satu, tas mewah, sepatu bagus, baju mahal...yang semua itu sebagian besar adalah dari uang suami.  Kadang ada yang ngotot: ini kan uangku sendiri! Tidak ada salahnya kita menjadi ratu, tapi bukan dengan menjadikan suami kita pelayan. Menjadikan anak-anak kita sehat namun kering jiwanya.

Rejeki itu Allah yang atur. Dia juga Yang Lebih Tau siapa yang berjuang lebih ikhlas. Saya tidak sedang memusuhi siapapun. Hanya mengajak berpikir lebih jernih. Sudahkah kita hormat dengan baik kepada suami hingga kita yakin bahwa Allah menurunkan rejeki halal lagi lancar kepada kita karenanya? Sudahkah kita mengurus anak-anak kita dengan pengasuhan terbaik sehingga Allah tidak pernah menghambat rejeki mereka untuk kita nikmati juga?

Bangun! Jangan menjadi wanita cengeng yang tidak boleh dikecewakan, nanti menangis. Sayangi suami kita, hargai perjuangan dan usaha mereka meski mungkin ada ibu-ibu yang  penghasilannya lebih besar ketimbang gaji suaminya setiap bulan, asuh anak-anak kita dengan baik, hidupkan rumah kita...habiskan waktu untuk mengurus mereka semua, bukan untuk mengurus orang lain dan segala yang meraka miliki.

Meski bukan yang terbaik, berbuatlah lebih baik dari hari ke hari.......Alah Maha Mengerti... :)

0 komentar:

 

::Hanya usaha untuk membuat kenangan... Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez